protista part 2 protista seperti tumbuhan

Diposting oleh pecinta biologi on 2 Nov 2010

ALGA

Pengertian Alga
Alga merupakan protista yang bertalus memiliki pigmen dan klorofil.
 Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multiseluler).
Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau.
Habitat alga adalah air atau di tempat basah
Klasifikasi alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, sebagai Epifit atau sebagai Endofit., pigmen dalam plastida dari sel vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida.
Ada dua macam plastida pada alga (kecuali Cyanophyta)
a. Kloroplas : mengandung klorofil dan dapat juga terkandung pigmen lain yaitu xantofil dan karotin.
b. Kromoplas (kromatofor ) pembawa zat warna lain dari krorofil seperti pigmen xantofil dan karotin.
Dengan demikian alga dapat berfotosintesis.Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
Habitat Alga  
Habitat adalah tempat suatu spesies ( makhluk hidup ) untuk tinggal dan berkembang biak.
Berikut ini contoh beberapa Alga dan habitatnya:



1. Eucheuma spinosum
Eucheuma spinosum tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain tumbuh pada perairan yang jernih, dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya menempel pada karang yang mati.Persyaratan hidup lainnya yaitu ada arus atau terkena gerakan air. Kadar garamnya antara 28-36 %. Dari beberapa persyaratan, yang terpenting adalah Eucheuma spinosum memerlukan sinar matahari untuk dapat melakukan fotosintesis (Aslan, 1998).

2. Chlamydomonas
Habitat Chlamydomonas adalah di air payau, air laut, dan di tanah

3. Turbinaria
Turbinaria umumnya ditemukan di karang dengan pasang surut rendah dan area subtidal sampai ke daerah dengan ombak sedang hingga ombak tinggi. dan bisa juga ditemukan di zona tenang. Di Pasacao, Camarines Sur, Luzon selatan (the Philippines) Tingkat ombak, temperature, and pergerakan air terlihat sebagai penyebab utama yang mempengaruhi musim, penyebaran, pertumbuhan dan reproduksi Turbinaria pada satu tempat. Dan tingkat ombak, salintas, pH dan pergerakan air di sisi lain.

4. Ulothrix
 Sebagai plankton di air tawar

5. Ulva
 Habitatnya terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.

6. Dictyota
 Tumbuh menempel pada batu karang mati di daerah rataan terumbu. Sebarannya tidak begitu luas.

7. Chara
 Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil.

8. Spirogyra
 Di air tawar dan tempat-tempat berair

9. Pinnularia viridis
 Habitat di air tawar, misal di sawah atau air tergenang lainnya

10. Protococcus
 pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohin yang lembab

11. chlorella
 Habitat chlorella yaitu di perairan tawar

12. Volvox
  Volvox banyak ditemukan di air tawar

Dari contoh alga tersebut  yang termasuk divisi chlorophyta ( alga hijau ) adalah: Ulva, Ulothrix, Protococcus, Chlorella, Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas dan Chara yang termasuk divisi Rhodophyta ( Alga merah ) adalah :Eucheuma Spinnosum dan Dictyota, yang termasuk divisi chrysophyta ( alga keemasan) adalah: Pinnularia Viridis , dan yang termasuk divisi Phaeophyta ( Alga Kecoklatan ) adalah : Turbinaria.

Contoh lain masing-masing divisi selain yang sudah disebutkan yakni:
Pada chlorophyta ( alga hijau )
- Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk     mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)

-  Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan didalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
- Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan melekat di dasar perairan. reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang flagela banyak.Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
-Bryopsis
merupakan jenis alga hijau yang dapat ditemukan di samudera pasifik. Saat berada didalam air bryopsis terlihat seperti bulu merak yang indah.
Byropsis adalah alga hijau berongga yang unik karena ia bersel satu (unicellular) tetapi memiliki beberapa inti (multinucleus). Biasanya, sebagian besar organisme bersel satu berukuran sangat kecil sekali mengacu kepada batasan fisiknya saat ia menyerap makanan atau pertukaran gas. Meskipun tidak memiliki dinding sel dalam thallusnya. Bryopsis dapat mengembangkan kemampuan khusus untuk mengatasi keterbatasan ukurannya sebagai organisme bersel satu.
¬
-Gonium
-Halimeda
-Acetabularia
-Tetraspora
-Nannochloris
-Dunaliella

Pada Rhodophyta ( Alga merah )
-Rhodymenia
Thallus membentuk lembaran atau mernbran, licin, halus, warna merah pirang. Pada pangkal batang utama tumbuh percabangan dichotomous atau trichotomous. Ujung lembaran urnumnya dichotom dengan pinggiran rata atau sedikit bergerigi. Pada permukaan thallus k

-Palmaria
-Carolina
-Gelidum
-Polysiphonia
-Graciliria
-Cyanidioschyzon
-Atractophora
-Schmitzia
-Mastocarpus
-Schmitzia
-Chondrus
-Gigartina
-Microcladia coulteri


Pada chrysophyta ( alga keemasan)
 -Ochromonas
-Navicula
-Synura
-Mischococcus
-Fragillaria
-Tabellaria
-Asterionella
-Meridion

Pada divisi Phaeophyta ( Alga Kecoklatan )
 -Sargassum
-Laminaria
-Fucus
-Macrocystis
-Nereocystis
-Hormosira

cirri masing-masing divisi
I.Divisi Chlorophyta
Ciri-ciri
1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
4. Sel berinti sejati, satu atau lebih.
5. Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang, bertipe whiplash.
6. Dinding sel mengandung selulose.
7. Bentuk talus/struktur vegetatif
1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
2. uniseluler nonmotil/kokoid: Chlorella sp.
3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
5. palmeloid: Tetraspora sp.
6. dendroid: Prasinocladus sp.
7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.

II.Divisi Rhodophyta
Ciri-ciri
1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen.
Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela.
2. Pigmen
Khlorofil: terdiri dari khlorofil a dan d.
Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris.
- karoten
Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas
3. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas.
4. Talus
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian.
Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.


III.Divisi Phaeophyta
Ciri-ciri
1. Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.
2. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.

IV.Divisi chrysophyta
a. Ciri talus

1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella heterodinamik yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella seperti ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan.
b. Bentuk tubuh

Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang.
Pigmen, Chrysophyta berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh karoten dan xantofil. Disamping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin.

Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas yang berbentuk cakram atau lembaran.
c. Cadangan makanan
Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin. Dan bahan simpanan utamanya adalah minyak dan krisolaminarin (leukosin) dan kanjinya tidak menimbun.
d. Struktur Sel
Dinding sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex. Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex. Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya menunjukkan kewujudan silica.
Isi Sel
Pada Chrysophyta isi selnya (berinti tunggal memiliki plastida yang terdiri dari 1 atau 2).
Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER.
Alat gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain. Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei).
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni.
Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.
Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana berhubungan dengan pembungkus inti.

Berdasarkan struktur tubuhnya perbedaan yang terdapat pada 12 contoh alga tersebut adalah pada kelompok divisi Chlorphyta memiliki bentuk dan susunan tubuh  yang lebih bervariasi Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi.
Yang memiliki tingkatan hidup lebih tinggi adalah chlorophyta.

Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Protista pertama kali digunakan oleh Ernst Haeckel tahun 1866. Protista dapat hidup di berbagai lingkungan seperti di perairan. Banyak protista yang seperti Alga yang merupakan organisme yang dapat berfotosintesis, plankton yang hidup di laut, ada juga Protista Kinetoplastids dan Apicomplexa yang dapat menyebabkan sakit seperti Malaria dan penyakit tidur.
Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1.    Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya:Alga
2.    Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3.    Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur
Sedangkan pada alga bersifat autotrof, itulah perbedaan cara hidup alga dengan protista lainnya.
Cara perkembangbiakan
Pada chlorophyta:
1. secara seksual: dilakukan dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang steril yang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiri dari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriate dan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel.
2. secara vegetatif: dengan membentuk bintang-bintang amilum dan bulbus.
Dengan melihat struktur alat kelamin dan adanya stadium protenema dalam perkembangan zigot, struktur vegetatif dari tubuhnya, maka beberapa ahli mengatakan bahwa kedudukan Chara berada antara Thallophyta dan Bryophyta. Jenis-jenis yang masih hidup adalah Chara spp dan Nitella spp kesemuanya hidup di air tawar.
Pada Rhodhophyta
Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan
Pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik.
1. Bifasik: inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit.
2. Trifasik: inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

Pada Phaeophyta

Sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
Daur hidup
Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)

Pada Chrystophyta

Secara vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi. Secara sporik, dengan pembentukan zoospore, contoh: botrydiopsis, tribonema. Dengan pembentukan aplanospora, contoh: botrydium. Secara gametik, dengan oogamet (oogami), contoh: vaucheria. Dengan isogamete (isogami), contoh: botrydium.

Isogami (Isogamy) adalah penyatuan dua gamet yang secara morfologis tidak berbeda, yaitu tidak terdiferensiasi dalam makro dan mikrogamet. Isogamet biasanya dari galur minus atau plus; tetapi pada kapang lendir Physarum, satu isogamet dapat bersatu dengan setiap gamet selama keduanya secara genetik berbeda pada semua ketiga lokus polimorf.
Anisogami (Anisogamy) adalah keadaan yang melibatkan peleburan gamet-gamet yang berlainan ukuran dan/atau motilitasnya
Oogami (Oogamy) adalah bentuk reproduksi seksual yang menyangkut produksi gamet besar non-motil, yang dibuahi oleh gamet lebih kecil yang motil. Bentuk ekstrem anisogami(anysogamy) yang berlangsung pada semua metazoa dan beberapa tumbuhan.

Klorofil
Pada Chlorophyta
Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantifil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel ( parietal,ex: ulotrix atau ditengah lumen sel ( axial,ex:muogotia). Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada siponoles zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat berfariasi. Faroasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut:
Bentuk mangkuk ( ex:Clamydomonas)
Bentuk sabuk ( ex:Ulotrix)
Bentuk cakram ( ex:Chara)
Bentuk anyaman (ex:Oedogonium)
Bentuk spiral (ex:Spyrogyra)

Pada Rhodophyta
Selain mempunyai pigmen merah, rhodophyta juga mempunyai beberapa pigmen yaitu beta karoten, glutein dan klorofil a

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar